Minggu, 08 November 2009

standar untuk W-LAN

places to see

Juli 25, 2008

Standar untuk W-LAN

Wireless LAN dikembangkan oleh para pionir akar rumput pada tahun 1985 ketika regulator telekomunikasi Amerika Serikat, FCC, mengizinkan “sekerat” radio/frekuency spectrum untuk keperluan eksperimental. Berbagai penelitian dilakukan di laboratorium utama untuk membangun jaringan nirkabel yang menghubungkan berbagai macam peralatan dari komputer, mesin kas register, dan lain-lain.
Tahun 1997 lahir standar pertama, yang masih prematur dan dikenal dengan IEEE 802.11b atau disebut sebagai wireless fidelity (Wi-Fi). Standar untuk W-LAN ini beroperasi pada spektrum frekuensi 2,4 GHz. Karena pola operasinya terbatas pada spot tertentu, maka layanan ini mempunyai sebutan popular, “hot spot”.
W-LAN bukanlah mobile, tetapi dikembangkan untuk mendukung pengguna stasioner didalam sebuah area yang kecil (small reach), yaitu hanya beberapa ratus meter jaraknya dari centric access point, ini juga merupakan unsur inti pada setiap W-LAN. Akan tetapi W-LAN dapat juga mendukung para pemakai mobile, dengan melakukan akses didaerah-daerah tertentu atau disebut dengan hot spot. Walaupun hot spot masih ditemukan hanya pada tempat dengan konsentrasi pemakaian tinggi, seperti hall/aula konferensi, ruang bersantai pelabuhan udara, hotel atau café. Namun hal ini justru memudahkan para professional yang membutuhkan dukungan konektifitas akses internet selagi tengah berada di luar kantor. Mereka yang tidak berada dalam jangkauan jaringan (wired maupun wireless intranet), boleh menghubungkan ke internet via publik W-LAN dan memanfaatkan kecepatan data yang tinggi.
Satu akses point bisa menangani banyak client dengan beberapa aplikasi. Akses point mempunyai jarak yang terbatas, yaitu 500 feet (150 m) dalam ruangan dan 1000 feet (300 m) di luar ruangan. Pada tempat yang luas dibutuhkan lebih dari satu akses point. Posisi akses point disesuaikan dengan lokasi, artinya melingkupi semua area dalam lokasi yang diinginkan, sehingga hubungan client dengan jaringan tidak akan terputus. Kemampuan jaringan untuk bergerak dari cakupan akses point satu ke lainnya disebut roaming. Ketika terjadi roaming, level daya pancar akan berubah dan kualitas sinyal juga akan berbeda. Akan tetapi, semakin baik performansi jaringan maka semua akibat dari psoses perpindahan itu tidak akan dirasakan oleh client.

Teknologi Wireless Data
Kehadiran teknologi wireless ditengah perkembangan teknologi komunikasi mendapat perrhatian besar dari para operator di dunia. Pada mulanya teknologi ini hanya bersifat elementer disamping jaringan tembaga, tetapi karakteristik wireless yang fleksibel menjadikannya sebagai salah satu teknologi utama yang diaplikasikan dalam jaringan telekomunikasi. Kondisi ini menciptakan peluang besar bagi para vendor dan supplier untuk membangun industri wireless secara besar-besaran.
Penggunaan wireless LAN tidak mengurangi keuntungan yang kita peroleh dari aplikasi LAN dengan kabel. Konektifitas tidak mempengaruhi pemasangan. “Lokal Area” tidak lagi diukur dalam satuan kaki/meter tetapi mil/kilometer. Infrastruktur tidak lagi harus ditanam dibawah tanah atau tersembunyi dibalik dinding. Infrastrukturnya kini bisa berpindah dan berubah sesuai kecepatan pertumbuhan organisasi / perusahaan.

Standar Wireless LAN
Ketentuan-ketentuan mengenai LAN mempunyai standar yang telah diatur oleh IEEE 802. Dimana berdasarkan tingkatan OSI terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya IEEE 802.11 yang mengatur tentang Wireless LAN. Dalam perkembangannya standar IEEE 802.11 berkembang menjadi IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g. Masing-masing standar tersebut menggunakan aturan-aturan yang berbeda meskipun tidak terlalu mencolok. Kebanyakan produk dari wireless LAN menggunakan standar IEEE 802.11b.

Band Frekuensi
Standar IEEE 802.11b beroperasi pada band frekuensi 2,4 GHz ISM (industri science dan medical), yang mampu menyediakan 83 MHz spektrum dari semua traffic wireless yang ada. Pada standar IEEE 802.11b, karena beroperasi pada ISM band yang juga digunakan oleh banyak perangkat, maka akan mudah diganggu oleh peralatan yang bekerja pada frekuensi ISM, antara lain telepon dan microwave oven.

Data rate dan jangkauan
Standar IEEE 802.11a memiliki data rate maksimum 54 Mbps yang secara substansial dibandingkan dengan 11 Mbps pada IEEE 802.11b. Untuk komunikasi jarak jauh, kecepatan access p[oint pada kedua standar akan menurun. Untuk data yang disalurkan optimal dan jangkauan yang maksimum, IEEE 802.11b memiiliki skala rate pada 1; 2; 5.5; dan 11 Mbps.

Modulasi
Standar IEEE 802.11b menggunakan DS-SS (direct sequence spread spectrum) dimana skema enkodingnya menggunakan 3 non overlapping cahnnel.


Secara umum sistem LAN nirkabel ini mempunyai dua konfigurasi, yaitu :
• Konfigurasi Ad-hoc
• Konfigurasi infrastruktur (client – server)

Konfigurasi Wireless LAN

Gambar Konfigurasi hotspot Wireless Lan berbasis non seluler

USB WIRELESS NETWORK ADAPTER (fungsi & kegunaan)






Fungsi dari USB WIRELESS NETWOTK ADAPTER adalah :
1. Dapat melakukan swapped antara laptop dan desktop dengan cepat dan mudah.
2. Dapat mengaktifkan laptop untuk terhubung ke jaringan nirkabel.

Keuntungan menggunakan USB WIRELESS NETWOTK ADAPTER adalah:
bentuknya yang praktis dan dapat dilepas.
USB WIRELESS NETWOTK ADAPTOR dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC.

Kekuranagn menggunakan USB WIRELESS NETWOTK ADAPTER adalah:
Dengan supply power kecil dari USB port alat juga memilki jangkauan lebih rendah, selain bentuk antenna yang ditanam didalam cover plastik akan menghambat daya pancar dan penerimaan pada jenis perangak ini.


PCI WIRELESS NETWORK ADAPTER




Keuntungan dari PCI WIELESS KONEKTOR ADAPTER adalah:

Cakupan yang lebih besar
Setup yang Aman Jaringan Nirkabel dengan Kemudahan dan Percaya Diri
Online menikmati konten dan Hiburan di Data dari Tarif Hingga 300 Mbps


PCMCIA WIRELESS NETWORK ADAPTER




PCMCIA WPC54GS Linksys Wireless-G Adapter dengan SpeedBooster - Retail
Jenis: 802.11b / g Wireless PCMCIA Adapter
Standards: IEEE802.11b/g Standar: IEEE802.11b / g
Max Data Rates: 54Mbps Max Data Tarif: 54Mbps
LEDs: Power, Link LEDs: Power, Link
Interface: PCMCIA Interface: PCMCIA
Security: WEP key bits: 64 Bit and 128 Bit WEP, AES, TKIP, 802.1x Keamanan: WEP key bits: 64 Bit dan WEP 128 Bit, AES, TKIP, 802.1x
Frequency Band: 2.4GHz Frekuensi Band: 2.4GHz
Modulation: CCK, DQPSK, DBPSK, OFDM Modulation: CCK, DQPSK, DBPSK, OFDM
Model #: WPC54GS Model #: WPC54GS
Item #: N82E16833124138 Item #: N82E16833124138
Return Policy: 30 Day Return Policy Kembali Kebijakan: 30 Hari Kembali Kebijakan


ACCESS POINT

EDIMAX





Edimax EW-7206APg Wireless 802.11b / g Access Point

 Sesuai dengan IEEE 802.11g / b Standards
 Supports AP, Station, Bridge, WDS and Universal Repeater Modes Supports AP, Station, Bridge, WDS dan Universal Repeater Modes
 Supports WEP, WPA and WPA2 Encryption Mendukung WEP, WPA dan WPA2 Encryption
 Supports Radius Server with EAP-MD5 Authentication Supports Radius Server dengan EAP-MD5 Authentication
 Detachable RPSMA Antenna Dpt RPSMA Antenna
 Supports Web Configuration and Firmware upgradeable Konfigurasi dan mendukung Web Firmware upgradeable


LINKSYS




Spesifikasi teknis
* Confirms to IEEE 11Mb/s 802.11b specification Mengkonfirmasikan ke IEEE 11Mb / s 802.11b spesifikasi
- Frequency band : 2.4GHz - Frequency band: 2.4GHz
- Modulation : Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) - Modulation: Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
- Non Overlapping Channels : 3 - Tidak Tumpang Saluran: 3
* Confirms to IEEE 54Mb/s 802.11g specification Mengkonfirmasikan ke IEEE 54Mb / s 802.11g spesifikasi
- Frequency band : 2.4GHz - Frequency band: 2.4GHz
- Modulation : Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) - Modulation: ortogonal Frekuensi Division Multiplexing (OFDM)
- Non Overlapping Channels : 3 - Tidak Tumpang Saluran: 3
* Data rates of wireless : 54Mbps (Fallback to 54, 48, 36, 24, 18, 12, 11, 9, 6, 5.5, 2 and 1Mbps, Automatic Rate Selection) Data tingkat nirkabel: 54Mbps (Fallback ke 54, 48, 36, 24, 18, 12, 11, 9, 6, 5.5, 2 and 1Mbps, Automatic Rate Selection)
* Operating Modes Modus operasi
- Access Point - Akses Point
- AP-to-AP Networking (Bridging) - AP-to-AP Jaringan (Bridging)
- AP-to-Multipoint, (Bridging) - AP-to-Multipoint, (Bridging)
- Wireless Client - Wireless Klien
- WDS (Wireless Repeating) - WDS (Wireless Mengulangi)
* Operating Channel 1 - 13 Operasi Channel 1 - 13
* Wireless Mode : g and b, g only or b only Wireless Mode: g dan b, atau b g hanya hanya
* Disable SSID Broadcast Menonaktifkan broadcast SSID
* Wireless Access Point Security Wireless Access Point Keamanan
Encryption Enkripsi
- 128-bit WEP - 128-bit WEP
- WPA-PSK TKIP - WPA-PSK TKIP
Authentication Otentikasi
- Open System and Shared Key - Buka System dan Shared Key
- 802.1x - 802.1x
Access Control Akses Kontrol
MAC Address Control - Alamat MAC Kontrol


TP LINK





Spesifikasi perangkat lunak
Standards Standar
IEEE 802.11g, IEEE 802.11b IEEE 802.11g, IEEE 802.11b
Wireless Signal Rates With Automatic Fallback Sinyal Nirkabel Dengan Tarif Otomatis Fallback
11g: 108/54/48/36/24/18/12/9/6M(dynamic) 11g: 108/54/48/36/24/18/12/9/6M (dinamis)
11b: 11/5.5/2/1M(dynamic) 11b: 11/5.5/2/1M (dinamis)
Frequency Range Rentang frekuensi
2.4-2.4835GHz 2,4-2.4835GHz
Wireless Transmit Power (MAX) Nirkabel mengirimkan Power (MAX)
20dBm 20dBm
Modulation Technology Teknologi modulasi
IEEE 802.11b: DQPSK, DBPSK, DSSS, and CCK IEEE 802.11b: DQPSK, DBPSK, DSSS, dan CCK
IEEE 802.11g: BPSK, QPSK, 16QAM, 64QAM, OFDM IEEE 802.11g: BPSK, QPSK, 16QAM, 64QAM, OFDM
Receiver Sensitivity Sensitivitas Receiver
108M: -68dBm@10% PER 108M:-68dBm @ 10% PER
54M: -68dBm@10% PER 54M:-68dBm @ 10% PER
11M: -85dBm@8% PER 11M:-85dBm @ 8% PER
6M: -88dBm@10% PER 6M:-88dBm @ 10% PER
1M: -90dBm@8% PER 1M:-90dBm @ 8% PER
256K: -105dBm@8% PER 256K:-105dBm @ 8% PER
Wireless Mode Mode Wireless
AP Mode AP Mode
AP Client Mode AP Client Mode
Repeater Mode (WDS / Universal ) Repeater Mode (WDS / Universal)
Bridge mode (point-to-point / point to Multi-point) Bridge mode (point-to-point / point ke Multi-point)
AP+Bridge Mode AP + Bridge Mode
Wireless Range Rentang nirkabel
Indoors up to 200m, Outdoors up to 830m. Ruangan hingga 200m, Outdoors up to 830m.
Wireless Security Nirkabel Keamanan
SSID Enable/Disable SSID Aktifkan / Nonaktifkan
MAC Address Filter Alamat MAC Filter
64/128/152-bit WEP Encryption 64/128/152-bit WEP Encryption
WPA/WPA2/WPA-PSK/WPA2-PSK (AES/TKIP) Encryption WPA/WPA2/WPA-PSK/WPA2-PSK (AES / TKIP) Enkripsi
Hardware Specification Spesifikasi hardware
Interface Interface
1 10/100M Auto-Sensing RJ45 Port(Auto MDI/MDIX) 1 10/100M Auto-Sensing RJ45 Port (Auto MDI / MDIX)
Antenna Antena
3dBi Detachable Omni Directional Antenna 3dBi dpt arah Antena Omni
(Reverse SMA Connector) (Reverse SMA Connector)
Power Supply Unit Power Supply Unit
Input: Localized to Country of Sale Input: Localized ke Negara Penjualan
Output: 9VAC / 0.8A Linear PSU Output: 9VAC / 0.8A Linear PSU
Operating Temperature Suhu Operasional
0°C~40°C (32℉~104℉) 0 ° C ~ 40 ° C (32 ℉ ~ 104 ℉)
Storage Temperature Suhu penyimpanan
-40°C~70°C (-40℉~158℉) -40 ° C ~ 70 ° C (-40 ~ 158 ℉ ℉)
Relative Humidity Kelembaban relatif
10% ~ 90%, Non Condensation 10% ~ 90%, non condensation
Storage Humidity Penyimpanan Kelembaban
5%~95% Non-Condensing 5% ~ 95% Non-Condensing
Dimensions Dimensi
6.5 x 4.3 x 1.1in.(165 x 108 x 28mm) 6,5 x 4,3 x 1.1in. (165 x 108 x 28mm)


D LINK





Specs: AirPremier D-Link DWL-3200AP - Wireless jalur akses, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, 54 Mb


SENAO




Spesifikasi
Device Type: Perangkat Jenis:
Wireless Access Point

Standarisasi Wireless Adaptor

Konfigurasi wireless LAN
1.1 Tujuan
- Menjelaskan Mode yang ada pada WLAN
- Menjelaskan Konfigurasi WLAN
- Mengetahui Indikator Kerja WLAN
1.2 Alat dan bahan yang dibutuhkan
- Wireless Access Point
- 2 buah Wireless Adapter
- 2 buah PC desktop/laptop
1.3 Teori penunjang
-Mode Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, kan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan engan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.
Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing computer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.
A. Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad- hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 1. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
B. Mode Infrastruktur
Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur.
Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
a. Komponen-Komponen WLAN
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
2.Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng.
Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.
Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set iDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point.
Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio requency (RF), dan men-decrypt kembali data dari sinyal RF.
1.4 Langkah konfigurasi
1.4.1 Konfigurasi Access Point
ada sub bab ini akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access point.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Letakkan Access Point pada tempat yang optimum, biasanya berada di tengahtengah dan line of sight dengan PCs maupun wireless accessories (adapter dan router).
2. Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu mengover wireless network dengan baik. Normalnya, performansi yang paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang lebih tinggi.
3. Hubungkan AC power adapter ke socket power Acces Point.
4. Hubungkan ujung kabel UTP straight ke Access Point dan ujung kabel lainnya ke switch.
5. Klik Start, Connect To, lalu pilih Show All Connection pada komputer.
6. Klik kanan pada Local Area Connection lalu pilih Status
7. Klik Properties pada Local Area Connection Status, Lalu klik properties pada internet Protokol TCP/IP.
8. Setting IP Address komputer anda dengan IP 192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1
9. Buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net browser anda kosong.
10. Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default dari Access Point Linksys ini.
11. Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default Access Point Linksys ini adalah admin)
12. Setting tab setup seperti dibawa ini :
Internet Setup
- Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP
- Optional Setting
- Router Name : WRT54G (default)
- Host Name : (kosong)
- Domain Name : (kosong)
- MTU : Auto (default)
Network Setup
- Router IP :
- Local IP Address : 192.168.1.1 (default)
- Subnet Mask : 255.255.255.0
- Network Address Server Setting
- DHCP Server : Enable (Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing Host secara otomatis)
- Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan imulai dari 192.168.1.100)
- Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of DHCP User oleh akses point dibatasi hanya 50 host)
- Client Lease Time : 0 (default)
- Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)
- WINS : 0.0.0.0 (default)
- Time Setting
- Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)
- Klik Save Settings
13. Klik Tab Wireless, lalu konfigurasi seperti berikut :
- Wireless Network Mode : Mixed (default Access Point yang akan support pada standard 802.11b dan 82.11g)
- Wireless Network Name : Lab Wireless (Nama Access Point yang akan SSID) terdeteksi di jaringan wireless )
- Wireless Channel : 6-2.437 GHz (default kanal yang digunakan)
- Wireless SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan wireless)
14. Klik Save Settings
1.4.2 Konfigurasi Client
Hubungkan kabel USB pada port USB adapter, lalu hubungkan kabel USB pada port USB komputer.
1. Windows XP akan secara otomatis mendeteksi adapter. Masukkan CD-ROM setup pada CD-ROM drive. Kemudian Setup wizzard akan otomatis muncul jika tidak, run manual dengan setup.exe dari driver)
2. Klik pada tombol next setelah memilih Install
3. Pada licence agreement klik Next.
4. Setelah tahap instalasi selesai akan tampil window Creating a Profile dan secara otomatis wireless adapter akan mencari sinyal di sekitar yang aktif.
5. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless Adapter akan erhubung dengan Access Point Lab Wireless. pabila ingin menggunakan Wireless Network Connection di Windows, maka kita arus me-non aktifkan Linksys Network Monitor terlebih dahulu.
langkahnya sebagai berikut yaitu:
1. Klik kanan pada Linksys Network Monitor, lalu klik Use Windows XP Wireless Configuration
2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar, lalu pilih view Available Wireless Networks.
3. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless Adapter akan terhubung dengan Access Point Lab Wireless.
Mode Ad-Hoc
Pada mode Ad-Hoc ini, untuk melakukan interaksi dengan komputer lain, semua computer yang akan dihubungkan harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi . Salah satu komputer pada mode ini dijadikan SSID Broadcaster.
Berikut adalah langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya pada salah satu komputer yang ingin dijadikan SSID broadcaster :
1. Aktifkan Wireless adapter masing – masing komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan
2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar lalu pilih View Available Wireless Networks, maka akan muncul .
3. Klik Change the order preferred Network
4. Klik Add pada kolom Preferred Network, lalu ketikkan Nama Network yang akan digunakan pada kolom Network Name. Perhatikan gambar 19. contoh nama SSID broadcasternya adalah Ad Hoc.
5. Klik Ok
6. Kembali pada status gambar 18 Klik refresh Network list maka akan muncul koneksi ad-Hoc dengan nama SSID Ad Hoc.
7. Kemudian pilihlah opsi Change advance setting pada bagian kiri. Klik 2 kali pada opsi internet protoco(TCP/IP)
8. Kemudian setting pada masing masing komputer dengan IP address yang berbeda dengan aturan 192.168.1.xxx dengan xxx adalah sesuai angka yang diharapkan dalam range 1s/d 254. misal (192.168.1.65)
9. tentukan Subnet mask-nya dengan 255.255.255.0 untuk membentuk jaringan lokal. kosongkan gateawaynya
10. klik ok untuk verifikasi.
11. Tes koneksi dengan command PING pada command prompt,bila terhubung maka komputer komputer tersebut siap berkomunikasi dalam jaringan Ad-Hoc secara Pear to
pear.

1.5 Kesimpulan
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, kan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan engan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.
1.6 Penutup
Semoga laporan ini dapat membantu kalian semua, walaupun tidak sempurna seperti yang lainnya.